Google Cloud akan menunjukkan emisi karbon kotor dari Operasional Perusahaannya

13
Oct
2021
Category Opini
Posted By Admin

Google mengatakan Earth Engine dapat membantu bisnis mengatasi perubahan iklim.

Google Cloud telah menambahkan alat untuk membantu pengguna mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dampak lingkungan mereka sebagai bagian dari upaya perusahaan yang lebih luas untuk memerangi perubahan iklim. Fitur Carbon Footprint menunjukkan emisi karbon kotor yang terkait dengan konsumsi listrik dari penggunaan Cloud Platform seseorang. Ini menampilkan emisi dari waktu ke waktu dan dapat memecah data berdasarkan proyek, produk, dan wilayah.

Perusahaan akan dapat memasukkan informasi ini ke dalam data emisi mereka sendiri untuk audit internal dan membuat pengungkapan karbon (misalnya, mereka dapat mengekspor data ke Salesforce Sustainability Cloud). Google menekankan bahwa angka tersebut berhubungan dengan emisi karbon kotor pengguna, karena perusahaan tersebut telah netral karbon selama lebih dari satu dekade. Ia berencana untuk sepenuhnya menggunakan energi bebas karbon pada tahun 2030.

Google Cloud juga akan menandai aplikasi yang tidak digunakan, serta emisi karbonnya. Google menyarankan agar menghapus aplikasi yang diidentifikasi oleh Pemberi Rekomendasi Proyek Tanpa Pengawasan akan membantu perusahaan mengurangi risiko keamanan, menurunkan biaya, dan mengurangi jejak karbon mereka.

Selain itu, Google menghadirkan Earth Engine ke Cloud Platform untuk pengguna tertentu. Dengan menggunakan citra satelit, kumpulan data, dan alat lainnya, perusahaan dapat memanfaatkan Earth Engine untuk "melacak, memantau, dan memprediksi perubahan di permukaan bumi" yang disebabkan oleh peristiwa cuaca ekstrem atau aktivitas manusia. Itu, kata Google, akan memungkinkan bisnis untuk mengurangi dan mengurangi risiko, "menjadi lebih tahan terhadap ancaman perubahan iklim" dan menghemat uang. Perusahaan dapat mengajukan permohonan akses ke Earth Engine melalui Google Cloud.

Pekan lalu, Google meluncurkan serangkaian fitur yang menyoroti dampak lingkungan dari pilihan konsumen. Hasil belanja dapat mempromosikan opsi yang lebih ramah lingkungan, sementara Google Penerbangan mulai menampilkan perkiraan emisi karbon untuk hampir semua perjalanan. Program Nest Renew, sementara itu, dapat mengaktifkan atau menonaktifkan termostat Anda tergantung pada ketersediaan energi bersih. Selain itu, Google berharap dapat menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi lampu lalu lintas dan mengurangi polusi dari mobil yang menganggur.